Jumat, 26 Oktober 2012

Menampilkan Perilaku Etis dan Tanggung Jawab Sosial

MENAMPILKAN PERILAKU ETIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA LEBIH DARI LEGALITAS
Perusahaan akuntansi raksasa Arthur Andersen menjadi terkenal karena menghancurkan dokumen yang berhubungan dengan Enron. Meskipun karyawan Anderson merasa lucu untuk memberikan pelajaran penghancuran dokumen suatu malam di Arthur Andersen sebelum pertandingan bisbol di Oregeon pada tahun 2002, sekarang tidak ada lagi yang tertawa. Sebanyak 28.000 karyawan Andersen kehilangan pekerjaan mereka ketika perusahaan tersebut dinyatakan bersalah karena menghalangi investigasi pemerintah atas Enron. Keputusan tersebut kemudian dibatalkan. Meskipun penghancuran dokumen akhirnya dianggap legal, apakah Anda meyakini bahwa tindakan tersebut etis ?
STANDAR ETIS MERUPAKAN FUNDAMENTAL
Kita mendefinisikan etika (ethics) sebagai standar perilaku bermoral, yaitu perilaku yang diterima oleh masyarakat sebagai benar versus bersalah.
Birmingham Change Fund (BCF) adalah perkumpulan pemberi sumabangan untuk profesional keturunan Afrika Amerika yang diadakan oleh Community Foundation of Greater Birmingham. Perkumpulan pemberi sumbangan adalah yayasan amal yang dirancang untuk menghemat biaya untuk mengadakan yayasan pribadi bagi para donatur individual. Para anggotanya berkomitmen untuk memberi kontribusi tahunan dalam dana untuk tujuan bersama. Anda dapat mencari tahu mengenai perkumpulan pemberi sumbangan di daerah Anda melalui givingforum.org/giving.
ETIKA DIMULAI DARI KITA MASING-MASING
Dengan menanyakan kepada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut ini akan membantu ketika menghadapi dilema etis.
1.      Apakah hal itu legal ? Apakah saya melanggar hukum atau kebijakan perusahaan ? Apakah Anda berpikir untuk minum dan kemudian mengemudi pulang, mengumpulkan informasi inteljen pemasaran, merancang sebuah produk, mempekerjakan atau memecat karyawan, merencanakan cara untuk membuang limbah, atau menggunakan nama panggilan yang meragukan untuk seseorang karyawan adalah perlu untuk berpikir mengenai implikasi legal dari tindakan Anda. Pertanyaan ini adalah yang paling mendasar dalam berperilaku secara etis dalam bisnis, tetapi ini hanyalah yang pertama.
2.      Apakah hal itu seimbang ? Apakah saya bertindak adil ? Apakah saya mau diperlakukan seperti ini ? Akankah saya memenangkan semuanya dengan mengorbankan pihak lain ? Situasi menang kalah acap kali berakhir sebagai situasi kalah-kalah. Tidak ada yang lebih buruk dari kerugian yang disebabkan pembalasan dari pihak yang kalah. Anda dapat melihat hal itu dalam pasar saham sekarang ini. Banyak perusahaan yang hanya dicurigai melakukan pelanggaran telah melihat saham mereka jatuh secara dramatis. Tidak setiap situasi dapat benar-benar seimbang, tetapi adalah penting kesehatan hubungan kita bahwa kita menghindari ketidakseimbangan besar dari waktu ke waktu. Seorang pelaku bisnis yang etis mempunyai sikap menang-menang. Dengan kata lain, orang seperti ini berusaha untuk membuat keputusan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.
3.      Bagaimana tindakan tersebut akan memengaruhi perasaan terhadap saya sendiri ? Apakah saya merasa bangga jika keluarga saya mengetahui keputusan saya ? Teman-teman saya ? Akankah saya mampu mendiskusikan situasi atau tindakan tersebut dengan penyelia langsung saya ? Klien perusahaan ? Bagaimanakah perasaan saya jika keputusan saya diumumkan pada berita malam ? Akankah saya harus menyembunyikan tindakan saya atau merahasiakannya ? Apakah seseorang telah memperingatkan saya untuk tidak mengungkapkan tindakan saya ? Apakah saya merasa sangat gugup ? Keputusan yang melawan rasa benar dan rasa salah kita membuat kita merasa tidak enak, keputusan-keputusan tersebut merusak harga diri kita. Itulah mengapa seorang pelaku bisnis yang etis melakukan apa yang pantas serta apa yang menguntungkan.
MENGELOLA BISNIS SECARA ETIS DAN BERTANGGUNG JAWAB
MENETAPKAN STANDAR ETIS KORPORAT
Kode etika berbasis kepatuhan (compliance-based ethics codes) menekankan pencegahan perilaku yang melanggar hukum dengan meningkatkan kontrol dan dengan memberikan sanksi kepada yang melanggar. Sementara kode etik berbasis kepatuhan didasarkan pada penghindaran umum legal, kode etik berbasis integritas (integrity-based ethics codes) mendefinisikan nilai-nilai panduan organisasi, menciptakan sebuah lingkungan yang secara etis mendukung perilaku yang baik, dan menekankan akuntabilitas bersama antarkaryawan.
Proses enam langkah berikut ini dapat membantu memperbaiki etika bisnis Amerika:
1.      Manajemen puncak harus mengadopsi dan mendukung tanpa syarat kode tingkah laku korporat yang eksplisit.
2.      Karyawan harus memahami bahwa ekspektasi perilaku etis dimulai di puncak dan bahwa manajemen senior mengharapkan semua karyawan untuk bertindak sesuai dengannya.
3.      Manajer dan yang lainnya harus dilatih untuk mempertimbangkan implikasi dari semua keputusan bisnis.
4.      Sebuah kantor etika harus dibentuk. Jalur telepon ke kantor tersebut harus diadakan, sehingga karyawan yang tidak ingin terlihat oleh pejabat etika dapat bertanya mengenai masalah etis secara anonim. Peniup peluit (whistleblowers) (orang yang melaporkan perilaku ilegal atau tidak etis) harus merasa terlindungi dari pembalasan. Pada tahun 2002, Presiden George W. Bush menandatangani Corporate and Criminal Fraud Accontability (Sarbanes-Oxley) Act. Undang-undang tersebut berisi perlindungan historis untuk peniup peluit korporat.
5.      Pihak luar, seperti pemasok, subkontraktor, distributor, dan pelanggan harus diberi tahu mengenai program etika ini. Tekanan untuk mengesampingkan pertimbangan-pertimbangan etis acap kali datang dari luar, dan akan membantu karyawan untuk menolak tekanan seperti itu ketika setiap orang mengetahui standar etisnya.
6.      Kode etik harus ditegakkan. Penting untuk mendukung semua program etika dengan tindakan segera jika aturan dilanggar. Hal itu adalah cara terbaik untuk mengomunikasikan ke semua karyawan bahwa kode tersebut adalah serius.
Ciri-ciri dari kode etika berbasis kepatuhan
Ideal: Mematuhi standar luar (hukum dan regulasi)
Tujuan: Menghindari kejahatan kriminal
Pemimpin: Pengacara
Metode: Pendidikan, mengurangi keleluasaan karyawan, kontrol, hukuman
Ciri-ciri dari kode etika berbasis integritas
Ideal: Mematuhi standar luar(hukum dan regulasi) dan standar internal terpilih
Tujuan: Memungkinkan kelakuan karyawan yang bertanggung jawab
Pemimpin: Manajer dengan bantuan pengacara dan yang lainnya
Metode: Pendidikan, kepemimpinan, akuntabilitas, proses keputusan, kontrol dan hukuman
Strategi untuk Manajemen Etika
Kode etika berbasis integritas bergerak melampaui kepatuhan legal untuk menciptakan iklim “melakukan dengan benar” yang menekankan nilai inti, seperti kejujuran, permainan yang adil, layanan yang baik kepada pelanggan, komitmen terhadap keberagaman, dan  keterlibatan dalam komunitas. Nilai-nilai ini disukai secara etis, tetapi tidak selalu merupakan mandat secara legal.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL KORPORAT
Tanggung jawab sosial korporat (corporate social responsibility-CSR) adalah perhatian yang dimiliki bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kinerja sosial sebuah perusahaan mempunyai beberapa dimensi:
·        Filantropi korporat (corporate philanthropy) meliputi sumbangan kepada semua jenis kelompok nirlaba. Delapan puluh persen dari pemimpin bisnis yang disurvei dalam sebuah studi akhir-akhir ini mengatakan bahwa perusahaan mereka berpartisipasi dalam aktivitas filantropis. Filantropi strategis melibatkan perusahaan yang membuat komitmen jangka panjang terhadap satu gerakan tertentu, seperi pendanaan McDonald’s dan dukungan pada Ronald McDonald Houses yang memberikan rumah kepada keluarga yang mempunyai anak yang sakit kritis yang harus dirawat jauh dari rumah. Bill & Melinda Gates Foundation sejauh ini merupakan yayasan filantropis terbesar dalam negeri dengan aset sebesar hampir $29 miliar. Filantropi tidak terbatas pada korporasi besar, seperti McDonald’s  dan Microsoft. Kotak Sorotan pada Usaha Kecil menjabarkan bagaimana bisnis kecil dapat terlibat dalam pemberian kedermawanan seperti ini.
·        Inisiatif sosial korporat (corporate social initiatives) meliputi bentuk lanjut dari filantropi korporat. Inisiatif sosial korporat berbeda dari filantropi tradisional di mana kegiatan ini lebih berkaitan secara langsung dengan kompetensi perusahaan. Sebagai contoh, sebagai bagian dari bantuan bencana  sebagai bagian dari bantuan bencana tsunami Asia tahun 2004. UPS dan FedEtsunami Asia tahun 2004. UPS dan FedEx mengirimkan pasukan bantuan darurat secara gratis dari seluruh dunia; Johnson & Johnson mengirimkan pasukan medis; dan perusahaan farmasi lainnya mengirimkan antibiotik, suplemen nutrisi, dan susu formula bayi.
·        Tanggung jawab korporat (corporate responsibility) meliputi semuanya dari mempekerjakan pekerja minoritas hingga membuat produk yang aman, meminimalkan polusi, menggunakan energi dengan bijaksana, dan menyediakan lingkungan kerja yang aman, pada dasarnya semua hal yang berkaitan dengan bertindak penuh tanggung jawab dalam masyarakat.
·        Kebijakan korporat (corporate policy) merujuk pada posisi yang diambil perusahaan pada isu sosial dan politik.
Timberland adalah sebuah perusahaan dengan komitmen terhadap layanan komunitas yang telah lama. Program “Path of Service” milik perusahaan tersebut menawarkan 40 jam waktu berbayar karyawan untuk melayani dalam komunitas mereka. Di sini pada sebuah rapat penjualan di Jacksonville, Florida, karyawan berkumpul bersama untuk pelayanan komunitas. Apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan melampaui kepatuhan pada hukum lingkungan ?
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN
TANGGUNG JAWAB TERHADAP INVESTOR
Perdagangan dalam (insider trading) melibatkan orang dalam yang menggunakan infomasi rahasia perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka.
Bernie Ebbers, bekas CEO dari WorldCom, pernah dipuja-puja di negara bagian asalnya Mississippi. Akan tetapi, setelah terungkap bahwa WorldCom menyembunyikan miliaran dolar dalam beban dan dipaksa untuk bangkrut karena ketidakberesan akuntansi, Ebber jatuh dari pahlawan menjadi penjahat korporat. Di sini, Ebbers meninggalkan gedung pengadilan federal setelah dijatuhi hukuman 25 tahun penjara untuk perannya dalam penipuan akuntansi $11 miliar. Apakah menurut Anda ini adalah hukuman yang pantas untuk terhukum eksekutif korporat ?
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KARYAWAN
TANGGUNG JAWAB TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
Selamat tinggal kain yang ditenun oleh ulat sutera; halo kain yang ditenun dari jagung dan kaleng Coke daur ulang. Ecofashion sangat mungkin mengubah lemari pakaian di masa depan. Teknologi baru mengarah ke kain yang lebih ramah lingkungan dan serba guna yang menarik pelanggan yang menolak untuk mengorbankan gaya dengan tujuan untuk menyelamatkan planet ini. Para perancang merasa yakin bahwa konsumen telah siap untuk membeli pakaian yang sesuai dengan gaya hidup mereka yang lebih sehat. Apakah Anda siap untuk bergabung dengan gerakan komersial penuh kesadaran ?
AUDIT SOSIAL
Sebuah audit sosial (social auditing) adalah sebuah evaluasi sistematis dari kemajuan organisasi menuju penerapan program yang bertanggung jawab dan responsif secara sosial.
Selain audit sosial yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, terdapat empat jenis kelompok yang berfungsi sebagai pengawas berkenaan dengan seberapa baik perusahaan menegakkan kebijkan etis dan tanggung jawab sosial mereka:
1.      Investor yang sadar secara sosial yang menekankan bahwa perusahaan memperluas standar tingginya ke semua pemasoknya. Investasi tanggung jawab sosial (social responsibility investing-SRI) sedang meningkat, dengan rata-rata sudah $2 triliun yang diinvestasikan dalam dana SRI di Amerika Serikat.
2.      Pemeduli lingkungan (environmentalist) yang memberikan tekanan dengan menyebutkan nama perusahaan yang tidak masuk dalam standar pemeduli lingkungan tersebut. Sebagai contoh, setelah adanya protes berbulan-bulan yang dikoordinasi oleh Rainforest Action Network (RAN) yang berpusat di San Fransisco, J. P. Morgan Chase & Co., mengadopsi panduan penyapuan yang melarang praktik peminjaman dan penjaminannya untuk proyek industri yang berkemungkinan mempunyai dampak negatif pada lingkungan. Aktivitas RAN pertama-tama mengejar pemimpin industri, seperti yang dilakukannya dengan J. P. Morgan, dan kemudian perusahaan yang lebih kecil. “Kami menyebutnya, ‘Urutkan peringkat mereka dan pukul mereka,” kata executive director RAN.
3.      Pejabat serikat buruh yang memburu pelanggaran dan memaksa perusahaan untuk patuh untuk menghindari publisitas negatif.
4.      Pelanggan yang menganggap serius jika sebuah perusahaan melakukan apa yang menurut mereka merupakan praktik yang tidak etis atau tidak bertanggung jawab secara sosial. Sebagai contoh, sebuah kelompok di Largo, Florida yang disebut Children of God for Life menyerukan boikot terhadap produk General Electric ketika perusahaan tersebut berencana untuk melakukan riset batang sel embrionik.
Aktivitas Bisnis yang Bertanggung Jawab secara Sosial
·        Aktivitas yang terkait komunitas, seperti berpartisipasi dalam kampanye penggalangan dana lokal, menyumbangkan waktu ekskutif untuk beragam organisasi nirlaba (termasuk pemerintah lokal), dan berpartisipasi dalam perencanaan dan pengembangan perkotaan.
·        Aktivitas terkait karyawan, seperti menetapkan program kesetaraan kesempatan, menawarkan waktu fleksibel dan tunjangan lain, meningkatkan pengayaan pekerjaan, memastikan keselamatan kerja, dan melakukan program pengembangan karyawan.
·        Aktivitas politik, seperti mengambil posisi pada keselamatan nuklir, pengendalian senjata api, pengendalian polusi, perlindungan konsumen, dan isu-isu lainnya; dan bekerja secara lebih dekat dengan pejabat pemerintah lokal, negara bagian, dan federal.
·        Mendukung agen pendidikan, seni, dan sosial nirlaba lainnya yang lebih tinggi.
·        Aktivitas konsumen, seperti memastikan keamanan produk, menciptakan periklanan yang jujur, menangani keluhan segera, menetapkan harga yang pantas, dan melakukan program pendidikan konsumen yang ekstensif.
Raksasa produk konsumen Procter & Gamble melakukan bagiannya untuk membantu lingkungan. Perusahaan tersebut memformulasikan deterjen pencuci pakaian yang dinamakan Coldwater Tide untuk membantu konsumen mengurangi tagihan utilitas mereka dengan memberikan pembersihan yang bekerja dengan baik dalam air dingin. Akankah Anda bersedia untuk membayar sedikit lebih untuk produk yang menawarkan manfaat yang jelas kepada lingkungan ?
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL INTERNASIONAL
Tanggung jawab etis tidak berhenti pada perbatasan Amerika. Banyak perguruan tinggi telah mengadopsi standar yang melarang nama atau logo sekolah mereka ditampilkan pada pakaian yang dibuat di sweatsshop asing. Sweatshop adalah pabrik dengan bayaran sangat rendah dan standar kesehatan dan keselamatan yang buruk. Akankah Anda bersedia membeli produk dari pabrik yang memproduksi barangnya dalam fasilitas di bawah standar di negara asing ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar